Fisika 2

Tugas Fisika 2
1. Suatu kumparan dipasang vertical dengan tali tegang ukuran kumparan ialah :
1 = 10 Cm = 0,1 M
2= 20 Cm = 0,2 M
Medan magnet B sebesar 0,05 T mempunyai arah sumbu x positif. Kumparan terdiri dari 200 liter arus yang mengalir dalam kumparan adalah i=1A

Hitunglah :

(a). Muatan di poll magnet kumparan
m = N i A
m = 200 x 1 x (0,1 x 0,2) = 4 Am2
(b). Muatan gaya pada Loop brarus bila loop sejajar dengan B
T = m x B
T = 4 x 0,5 = 0,2Nm
(c). Momen gaya bila bilangan loop membuat sudut 600 terhadap arah B
T = m x B x sin 300
T = 4 x 0,05 x 0,5 = 0,1 Nm

2. Sebuah magnet batang sepanjang 20 Cm berada dalam magnet 0,5 T . Magnet batang tersebut dipasang tegak lurus arah medan magnet , dapat berputar pada sumbu S tegak lurus , bidang gambar
U

20 Cm B

m

S
Untuk mempertahankan magnet pada posisi ini , pada kutub U harus di beri gaya
Fo = 0,5 N
Hitunglah moment di poll batang ini
Jawab
Bila momen magnetik batang adalah M , momen gaya yang disebabkan oleh medan magnet ialah
T = m x B sin Θ Dimana Θ = 900
Momen gaya T ini harus sama dengan momen oleh Fo yaitu T jadi
To = (Fo)(1/2) = (0,5 N) x (0,1 m) = 0,05 Nm
T = m x B
0,05 / 0,5 = m
m = 0,1 Am2

Tugas Fisika 2

SOAL:
1. Nyatakan sebuah vektor yang mempunyai besar 4 sat dan arahnya 600 dr sumbu X pos secara analitis dan tentukan vektor satuannya!
2. Sebuah benda dengan titik (1,2)m gerak ke titik (5,0)m. Tentukan: a.Vektor perpindahannya
b.Jarak perpindahannya
c.Arah dr vektor perpindahan tsbt dr vektor satuannya.
3. A= 3i + 4j. Tentukan konstanta skalar c jika berlaku cA= 10 sat.
4. A= 2i + 4j ,B= -7i ,C= 8j.
a. A+B-C
b.|A+B+C|
JAWABAN:
1. Dik: R= 4 ,$= 60o
R= Rxi + Ryj
Rx= R cos$ = 4 cos60o = 2
Ry= R sin$ = 4 sin60o = 2 akar(3)
R= 2i + 2 akar3j sat
Vektor sat: r= cos60o + sin60o = 0,5i + 0,86j
2. Dik: (1,2)m ke (5,0)m
a.R= (x2-x1)i + (y2-y1)j
R= (5-1)i + (0-2)j
R= 4i – 2j
b.|R|= akar(4^2 + 2^2) = 2 akar(5)
c. r= R/|R| = 4/2 akar(5)i – 2/2 akar(5)j = 2 akar(5)/5i – akar(5)/5j
3. Besar vektor A= akar(3^2 + 4^2) = 5 sat
nilai cA = 10 sat
c x 5 = 10 sat
c = 10/5 sat
c= 2 sat.
4.a. A+B-C = 2i + 4j – 7i – 8j = -5i -4j
b. |A+B+C|= |2i + 4j – 7i + 8j| = |-5i + 12j|
|-5i + 12j| = akar((-5^2) + 12^2) = 13 sat.
SELESAI!!!

Artikel Kelistrikan

ARTIKEL KELISTRIKAN
Listrik
listrik itu terdiri dari 1 atom . atom ini ukurannya sangat kecil di dalam atom terbentuk dari elektron.dalam atom ini terdiri dari proton dan neutron .atom bergerak secepat kilat kecepatanya 300.000km/s kalo kita ketahui listrik itu ibarat tidak bergerak karena kecepatanya.dan sama dengan kecepatan cahaya.listrik mengalir dari kutub positif ke kutub negatif. ibarat air yang mengalir dari sumber tinggi keseumber yang lebih rendah.listrik hanya dapat mengalir pada konduktor karena di dalam konduktor terdapat elektron elektron ini yang dapat membuat listrik mengalir. listrik dapat mengalir dan pengelompokan hantaran listrik yaitu: konduktor adalah penghantar listrik yang sangat kuat dan bagus dalam mengalirkan listrik ,konduktor ini terdiri dari besi,baja,tembaga,emas dan lain lain yang kedua semi konduktor yaitu penghantar yang dapat menghatarkan listrik namun lemah penghantar jenis ini tidak di gunakan untuk mengalirkan listrik yang termasuk pengahtar jenis ini antara lain aluminium. dan isolatora dalah bahan yang tidak dapat menghantarkan arus listrk.
Listrik memegang peranan yang vital dalam kehidupan. Dapat dikatakan bahwa listrik telah menjadi sumber energi utama dalam setiap kegiatan baik di rumah tangga maupun industri. Mulai dari peralatan dapur hingga mesin pabrik-pabrik besar bahkan pesawat terbang, semua memerlukan listrik.
Umumnya listrik diperoleh dari mengubah energi kinetik melalui generator menjadi listrik. Energi kinetik untuk menggerakkan generator bisa diperoleh dari uap yang dihasilkan dari pembakaran sumber energi fosil, seperti minyak, batubara dan gas atau bisa juga dari aliran air atau dari aliran udara. Intinya adalah energi listrik dihasilkan dari pengubahan sumber energi lain.
Sumber-sumber energi untuk listrik memiliki kelebihan dan kekurangan. Sumber energi fosil mudah diperoleh namun bersifat cadangannya terbatas. Sementara sumber energi aliran air atau angin relatif bersih, tak terbatas namun tidak selalu ada.
banyak sumber sumber energi di indonesia yang dianatranya yang telah di gunakan:
AIR banyak pembangkit tenaga listrik menggunakan sumber air. untuk menjalankan generator atau banayk kincir air yang di gunakan untuk sumber tenaga listri. karna air mempuyai tekanan yang tinggi ,semakin tinggi tekanan air atau debit air semakin tinggi pula tenaga yang di hasilkan. dan ini dinamakan PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR .
UAP Sebuah pembangkit listrik jika dilihat dari bahan baku untuk memproduksinya, maka Pembangkit Listrik Tenaga Uap bisa dikatakan pembangkit yang berbahan baku Air. Kenapa tidak UAP? Uap disini hanya sebagai tenaga pemutar turbin, sementara untuk menghasilkan uap dalam jumlah tertentu diperlukan air. Menariknya didalam PLTU terdapat proses yang terus menerus berlangsung dan berulang-ulang. Prosesnya antara air menjadi uap kemudian uap kembali menjadi air dan seterusnya.Mula-mula air ditampung dalam tempat memasak dan kemudian diberi panas dari sumbu api yang menyala dibawahnya. Akibat pembakaran menimbulkan air terus mengalami kenaikan suhu sampai pada batas titik didihnya. Karena pembakaran terus berlanjut maka air yang dimasak melampaui titik didihnya sampai timbul uap panas. Uap ini lah yang digunakan untuk memutar turbin dan generator yang nantinya akan menghasilkan energi listrik.
PASANG SURUT AIR LAUT Pasang surut menggerakkan air dalam jumlah besar setiap harinya; dan pemanfaatannya dapat menghasilkan energi dalam jumlah yang cukup besar. suplai listriknya pun relatif lebih dapat diandalkan daripada pembangkit listrik bertenaga ombak masih banyak lagi sumber tenaga yang dapat digunakan . dari yang ada di sekitar kita sampai yang belum kita ketahui.

Teori Dasar Listrik
Artikel kali ini lebih saya tujukan kepada orang awam yang ingin mengenal dan mempelajari teknik listrik ataupun bagi mereka yang sudah berkecimpung di dalam teknik elektro untuk sekedar mengingat kembali teori-teori dasar listrik.
1. Arus Listrik
adalah mengalirnya elektron secara terus menerus dan berkesinambungan pada konduktor akibat perbedaan jumlah elektron pada beberapa lokasi yang jumlah elektronnya tidak sama. satuan arus listrik adalah Ampere.
Arus listrik bergerak dari terminal positif (+) ke terminal negatif (-), sedangkan aliran listrik dalam kawat logam terdiri dari aliran elektron yang bergerak dari terminal negatif (-) ke terminal positif(+), arah arus listrik dianggap berlawanan dengan arah gerakan elektron.
Gambar 1. Arah arus listrik dan arah gerakan elektron.
“1 ampere arus adalah mengalirnya elektron sebanyak 624×10^16 (6,24151 × 10^18) atau sama dengan 1 Coulumb per detik melewati suatu penampang konduktor”

Formula arus listrik adalah:
I = Q/t (ampere)
Dimana:
I = besarnya arus listrik yang mengalir, ampere
Q = Besarnya muatan listrik, coulomb
t = waktu, detik
2. Kuat Arus Listrik
Adalah arus yang tergantung pada banyak sedikitnya elektron bebas yang pindah melewati suatu penampang kawat dalam satuan waktu.
Definisi : “Ampere adalah satuan kuat arus listrik yang dapat memisahkan 1,118 milligram perak dari nitrat perak murni dalam satu detik”.
Rumus – rumus untuk menghitung banyaknya muatan listrik, kuat arus dan waktu:
Q = I x t
I = Q/t
t = Q/I
Dimana :
Q = Banyaknya muatan listrik dalam satuan coulomb
I = Kuat Arus dalam satuan Amper.
t = waktu dalam satuan detik.
“Kuat arus listrik biasa juga disebut dengan arus listrik”
“muatan listrik memiliki muatan positip dan muatan negatif. Muatan positip dibawa oleh proton, dan muatan negatif dibawa oleh elektro. Satuan muatan ”coulomb (C)”, muatan proton +1,6 x 10^-19C, sedangkan muatan elektron -1,6x 10^-19C. Muatan yang bertanda sama saling tolak menolak, muatan bertanda berbeda saling tarik menarik”

3. Rapat Arus
Difinisi :
“rapat arus ialah besarnya arus listrik tiap-tiap mm² luas penampang kawat”.
Gambar 2. Kerapatan arus listrik.
Arus listrik mengalir dalam kawat penghantar secara merata menurut luas penampangnya. Arus listrik 12 A mengalir dalam kawat berpenampang 4mm², maka kerapatan arusnya 3A/mm² (12A/4 mm²), ketika penampang penghantar mengecil 1,5mm², maka kerapatan arusnya menjadi 8A/mm² (12A/1,5 mm²).
Kerapatan arus berpengaruh pada kenaikan temperatur. Suhu penghantar dipertahankan sekitar 300°C, dimana kemampuan hantar arus kabel sudah ditetapkan dalam tabel Kemampuan Hantar Arus (KHA).
Tabel 1. Kemampuan Hantar Arus (KHA)
Berdasarkan tabel KHA kabel pada tabel diatas, kabel berpenampang 4 mm², 2 inti kabel memiliki KHA 30A, memiliki kerapatan arus 8,5A/mm². Kerapatan arus berbanding terbalik dengan penampang penghantar, semakin besar penampang penghantar kerapatan arusnya mengecil.
Rumus-rumus dibawah ini untuk menghitung besarnya rapat arus, kuat arus dan penampang kawat:
J = I/A
I = J x A
A = I/J
Dimana:
J = Rapat arus [ A/mm²]
I = Kuat arus [ Amp]
A = luas penampang kawat [ mm²]
4. Tahanan dan Daya Hantar Penghantar
Penghantar dari bahan metal mudah mengalirkan arus listrik, tembaga dan aluminium memiliki daya hantar listrik yang tinggi. Bahan terdiri dari kumpulan atom, setiap atom terdiri proton dan elektron. Aliran arus listrik merupakan aliran elektron. Elektron bebas yang mengalir ini mendapat hambatan saat melewati atom sebelahnya. Akibatnya terjadi gesekan elektron denganatom dan ini menyebabkan penghantar panas. Tahanan penghantar memiliki sifat menghambat yang terjadi pada setiap bahan.
Tahanan didefinisikan sebagai berikut :
“1 Ω (satu Ohm) adalah tahanan satu kolom air raksa yang panjangnya 1063 mm dengan penampang 1 mm² pada temperatur 0° C”
Daya hantar didefinisikan sebagai berikut:
“Kemampuan penghantar arus atau daya hantar arus sedangkan penyekat atau isolasi adalah suatu bahan yang mempunyai tahanan yang besar sekali sehingga tidak mempunyai daya hantar atau daya hantarnya kecil yang berarti sangat sulit dialiri arus listrik”.
Rumus untuk menghitung besarnya tahanan listrik terhadap daya hantar arus:
R = 1/G
G = 1/R
Dimana :
R = Tahanan/resistansi [ Ω/ohm]
G = Daya hantar arus /konduktivitas [Y/mho]
Tahanan penghantar besarnya berbanding terbalik terhadap luas penampangnya dan juga besarnya tahanan konduktor sesuai hukum Ohm.
“Bila suatu penghantar dengan panjang l , dan diameter penampang q serta tahanan jenis ρ (rho), maka tahanan penghantar tersebut adalah” :
R = ρ x l/q
Dimana :
R = tahanan kawat [ Ω/ohm]
l = panjang kawat [meter/m] l
ρ = tahanan jenis kawat [Ωmm²/meter]
q = penampang kawat [mm²]
faktot-faktor yang mempengaruhi nilai resistant atau tahanan, karena tahanan suatu jenis material sangat tergantung pada :
• panjang penghantar.
• luas penampang konduktor.
• jenis konduktor .
• temperatur.
“Tahanan penghantar dipengaruhi oleh temperatur, ketika temperatur meningkat ikatan atom makin meningkat akibatnya aliran elektron terhambat. Dengan demikian kenaikan temperatur menyebabkan kenaikan tahanan penghantar”
5. potensial atau Tegangan
potensial listrik adalah fenomena berpindahnya arus listrik akibat lokasi yang berbeda potensialnya. dari hal tersebut, kita mengetahui adanya perbedaan potensial listrik yang sering disebut “potential difference atau perbedaan potensial”. satuan dari potential difference adalah Volt.
“Satu Volt adalah beda potensial antara dua titik saat melakukan usaha satu joule untuk memindahkan muatan listrik satu coulomb”
Formulasi beda potensial atau tegangan adalah:
V = W/Q [volt]
Dimana:
V = beda potensial atau tegangan, dalam volt
W = usaha, dalam newton-meter atau Nm atau joule
Q = muatan listrik, dalam coulomb
RANGKAIAN LISTRIK
Pada suatu rangkaian listrik akan mengalir arus, apabila dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1. Adanya sumber tegangan
2. Adanya alat penghubung
3. Adanya beban
Pada kondisi sakelar S terbuka maka arus tidak akan mengalir melalui beban . Apabila sakelar S ditutup maka akan mengalir arus ke beban R dan Ampere meter akan menunjuk. Dengan kata lain syarat mengalir arus pada suatu rangkaian harus tertutup.
1. Cara Pemasangan Alat Ukur.
Pemasangan alat ukur Volt meter dipasang paralel dengan sumber tegangan atau beban, karena tahanan dalam dari Volt meter sangat tinggi. Sebaliknya pemasangan alat ukur Ampere meter dipasang seri, hal inidisebabkan tahanan dalam dari Amper meter sangat kecil.
“alat ukur tegangan adalah voltmeter dan alat ukur arus listrik adalah amperemeter”

2. Hukum Ohm
Pada suatu rangkaian tertutup, Besarnya arus I berubah sebanding dengan tegangan V dan berbanding terbalik dengan beban tahanan R, atau dinyatakan dengan Rumus :
I = V/R
V = R x I
R = V/I
Dimana;
I = arus listrik, ampere
V = tegangan, volt
R = resistansi atau tahanan, ohm
• Formula untuk menghtung Daya (P), dalam satuan watt adalah:
P = I x V
P = I x I x R
P = I² x R
3. HUKUM KIRCHOFF
Pada setiap rangkaian listrik, jumlah aljabar dari arus-arus yang bertemu di satu titik adalah nol (ΣI=0).
Jadi:
I1 + (-I2) + (-I3) + I4 + (-I5 ) = 0
I1 + I4 = I2 + I3 + I5